TERIMA PENGHARGAAN: GM Operations PT Adaro Indonesia, Priyadi (kanan) menerima penghargaan Platinum dari Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial, Rusli Wahid (kanan) di Jakarta, baru-baru ini. ZAMRI/RADAR BEKASI
Bertempat di Ruang Raflesia, Balai Kartini, Kamis (15/12), Chief CSR Officer PT Adaro Energy Tbk, Mohammad Effendi, beserta jajarannya mewakili perusahaan menerima penghargaan yang diserahkan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial, Rusli Wahid.
“Penghargaan ini merupakan buah dari komitmen kami untuk selalu menjadi tetangga dan mitra yang baik bagi lingkungan dan masyarakat. Namun ini tidak menjadikan kami berpuas diri, melainkan motivasi untuk dapat berbuat lebih baik dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Effendi dalam siaran pers yang diterima Radar Bekasi, Senin (19/12).
Effendi menjelaskan, penghragaan yang diberikan kepada Adaro, berkat upaya Adaro untuk membantu mengembalikan penglihatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program operasi katarak gratis dan penciptaan akses air bersih melalui pengolahan air tambang melalui unit water treatmen plant (WTP), sehingga mendapatkan apresiasi yang besar dengan diraihnya peringkat Platinum.
Lanjutnya, sejak dimulai pada 2003 lalu, sampai saat ini Adaro telah membantu lebih dari 3800 pasien katarak untuk dapat kembali melihat indahnya terang. Dengan kembalinya penglihatan, kini mereka dapat berkarya, berkreatifitas kembali serta mandiri tanpa harus menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
Sumberdaya air yang dimiliki Adaro pun sangatlah besar dan melimpah. Air tersebut berasal dari air tambang. Dengan konsep 3R, Reduce, Reuse dan Recycle, Adaro berupaya untuk meningkatkan nilai guna air tersebut dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dengan mengolahnya menjadi air bersih yang layak dikonsumsi. Melalui unit WTP yang dibangun sejak 2008, air bersih kini dapat dinikmati oleh masyarakat setidaknya di 2 desa, karyawan adaro serta mitra kerja.
“Kami sangat berterima kasih kepada para pelaku usaha yang telah melakukan berbagai program CSR, membagi sebagian keuntungan perusahaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menjadi contoh yang baik bagi perusahaan lain. CSR bukan semata – mata suatu kewajiban yang harus dilakukan perusahaan karena adanya perundang-undangan yang mengatur, namun CSR adalah merupakan tabungan masa depan dan juga sebagai pendorong perusahaan sebagai learning organization. Karena bukti perusahaan yang sukses secara berkelanjutan bukanlah perusahaan yang mengandalkan tujuan perusahaan hanya pada keuntungan perusahaan secara ekonomi semata, tetapi perusahaan yang beroperasi secara legal, dan menerapkan good business ethic yang salah satunya adalah CSR,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar dalam sambutannya.
Selain katarak dan air bersih, program Adaro lainnya yang mendapatkan penghargaan adalah Rumah Belajar “Saraba Kawa”, dan Gerakan Pembangunan Adaro Mandiri (Gerbang Aman) dengan perolehan Gold, serta Silver untuk program Sekolah berbudaya Lingkungan (Adiwiyata) – SMPN 4 Paringin, Pembinaan dan Pengembangan UKM Madu “Tiga Wanyi”, serta Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perikanan “Makmur Jaya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar