"Diantara Sungai Gunung dan Belantara"
Tidak seorangpun ingin dilahirkan buta, namun sering kebutaan itu membelenggu kita sampai dititik dimana kita ingin menyerah karena putus asa

Kamis, 06 Desember 2012

 
GLAUKOMA

Apa itu glaukoma?
Glaukoma adalah penyakit saraf mata yang berhubungan dengan peningkatan tekanan bola mata. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia. Kehilangan penglihatan yang diakibatkan oleh glaukoma dapat dicegah melalui deteksi dini dan terapi oleh dokter .

Glaukoma penyebab kebutaan nomor 2 yang tidak dapat dipulihkan. Bila dideteksi dini kebutaan dapat dicegah
Apa itu tekanan bola mata?
Tekanan bola mata diukur dalam millimeter air raksa (mmHg). Tekanan bola mata setiap orang berbeda-beda, namun normalnya berkisar dari 10 sampai dengan 21 mmHg. Ketika tekanan bola mata Anda lebih tinggi dari 21 mmHg, Anda memiliki risiko menderita glaukoma.

Apa Penyebab Glaukoma?
Didalam bola mata bagian depan terdapat cairan jernih yang disebut humor akuwos. Cairan ini dengan teratur akan mengalir dari tempat pembentukan kesaluran luarnya.Tekanan tinggi disebabkan karena produksi cairan bola mata (humor akuweos) yang berlebihan, atau dapat juga apaila saluran pembuangan keluar yang disebut jaringan trabekula tersumbat.


Bagaimana gejalanya?
Terdapat dua tipe glaukoma yang perlu dikenali, yaitu glaukoma akut dan glaukoma kronik.
1.     Glaukoma Akut
Glaukoma akut biasanya terjadi secara mendadak, dengan gejala nyeri mata yang berat atau sakit kepala, mata buram, melihat pelangi di sekitar lampu, mual dan muntah. Serangan ini harus segera ditangani agar tidak menyebabkan kebutaan.Pada glaukoma jenis ini terjadi hambatan penyaluran keluar cairan dalam bola mata yang menyebabkan peningkatan tekanan intra okular mendadak dan dramatis.

2.     Glaukoma kronik
Perjalanan penyakitnya lambat sehingga perlu pemeriksaan periodik untuk deteksi dan penanganan dini. Penderita glaukoma tipe ini biasanya sering tersandung saat berjalan karena telah terjadi penyempitan lapang pandang akibat glaukoma, sedangkan penglihatan sentralnya tidak terganggu. Hal ini menyebabkan penderita sering kali datang ke dokter dalam stadium lanjut.


Mekanisme terjadinya Glaukoma

1.   Aliran humor akuwos lemah
2.   Tekanan bola mata tinggi/ Glaukoma
3.   Kerusakan saraf penglihatan
4.   Kehilangan penglihatan menetap

Siapa yang berisiko?
Bila Anda memiliki salah satu faktor risiko di bawah ini, pemeriksaan teratur oleh dokter mata merupakan cara terbaik untuk mendeteksi glaukoma.

1.   Memiliki Tekanan bola mata tinggi
2.   Usia lebih dari 40 tahun
3.   Mata Rabun dekat yang ekstrim
4.   Memiliki Tekanan darah tinggi
5.   Ada riwayat Kencing manis/ diabetes melitus
6.   Cedera mata sebelumnya
7.   Riwayat Glaukoma pada keluarga

Bagaimana mencegah kebutaan akibat glaukoma?
Pemeriksaan mata yang teratur diikuti terapi dini dan tepat dapat membantu mencegah kebutaan akibat glaukoma.

Deteksi Dini Pengobatan Glaukoma
Pemeriksaan oleh dokter spesialis mata secara teratur adalah jalan terbaik untuk deteksi dini Glaukoma secara dini.
Pemeriksaan mata yang dilakukan:
1.     Mengukur tekanan bolamata (dengan tonometer aplanasi / schiotz)
2.     Melihat sudut bilik depan mata (dengan goniolens)
3.     Memeriksa lapang pandangan (dengan perimetri)

Penanganan
Tujuan penanganan adalah untuk menurunkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan saraf penglihatan.
Peneganan tergantung jenis Glaukoma, mungkin dengan:
1.     Obat-obatan (lokal mata atau sistemik dengan diminum atau injeksi intravena)
2.     Operasi untuk memperlancar aliran humor akuos, atau
3.     Dengan laser

Tindakan operasi
Glaukoma sudut sempit dapat dilakukan:
1.     Iridektomi Perifer
2.     Operasi Filtrasi, misalnya: Trabekulektomi, Scheie, Trepanasi, dan Iridenklesis.

Iridektomi Perifer dilakukan pada:
1.     Stadium Prodromal
2.     Goniosinechie yang belum banyak pada mata sebelahnya / sehat (kontralateral) disebut Iridektomi Propilaksis.

Pada Glaukoma Sudut Terbuka:
1.     Iridotomi (dengan laser)
2.     Operasi Filtrasi
3.     Trabekuloplasti (dengan laser)

Apabila saya menderita glaukoma, bagaimana terapinya?
Glaukoma biasanya dikontrol dengan obat tetes mata yang digunakan beberapa kali sehari, kadang-kadang juga dikombinasi dengan obat minum. Obat-obatan ini bekerja dengan cara menurunkan tekanan di dalam bola mata dan harus dipakai secara teratur agar efektif. Tindakan laser juga efektif dalam mengobati baik glaukoma sudut terbuka maupun sudut tertutup. Akhirnya terapi pembedahan untuk membuat saluran baru agar cairan dalam bola mata dapat keluar mungkin dibutuhkan.
Kebutaan akibat glaukoma biasanya diawali dari pinggir sehingga sering baru disadari oleh pasien saat lanjut


Alat diagnostik mutakhir untuk deteksi dini glaukoma :
1.   Tekanan bola mata dengan non contact tonometry, tonometer aplanasi dan tonopen
2.   Perimeter komputer Humphrey
3.   Pengukuran ketebalan lapisan saraf mata dengan Optical Coherence Tomography (OCT) dan Heidelberg Retinal
4.   Tomography (HRT)
5.   Pengukuran kedalaman bilik depan bola mata dengan anterior OCT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar